Tidak banyak orang mengetahui tentang ureum
karena ureum berkaitan dengan ginjal seseorang. Kadar ureum seseorang dikatakan
bermasalah setelah melakukan pemeriksaan USG pada ginjal.
Ureum adalah hasil akhir
metabolisme protein berasal dari asam amino yang telah di pindah amonianya di
dalam hati dan mencapai ginjal dan diekskresikan rata-rata 30 gram sehari.
Kadar ureum darah yang normal adalah 20 mg – 40 mg setiap 100 ccm darah, tetapi
hal ini tergantung dari jumlah normal protein yang di makan dan fungsi hati
dalam pembentukan ureum.
Hampir seluruh ureum
dibentuk di dalam hati, dari metabolisme protein (asam amino). Urea berdifusi
bebas masuk ke dalam cairan intra sel dan ekstrasel. Zat ini dipekatkan dalam
urin untuk diekskresikan. Pada keseimbangan nitrogen yang stabil, sekitar 25
gram urea diekskresikan setiap hari. Kadar dalam darah mencerminkan keseimbangan
antara produksi dan ekskresi urea.
Ureum berasal dari
penguraian protein, terutama yang berasal dari makanan. Pada orang sehat yang
makanannya banyak mengandung protein, ureum biasanya berada di atas rentang
normal. Kadar rendah biasanya tidak dianggap abnormal karena mencerminkan
rendahnya protein dalam makanan atau ekspansi volume plasma. Namun, bila
kadarnya sangat rendah bias mengindikasikan penyakit hati berat. Kadar urea
bertambah dengan bertambahnya usia, juga walaupun tanpa penyakit ginjal.
Pembentukan
Ureum
Urea adalah suatu senyawa
organik yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen dengan
rumus CON2H4 atau (NH2)2CO. Urea juga dikenal dengan nama carbamide yang
terutama digunakan di kawasan Eropa. Nama lain yang juga sering dipakai adalah
carbamide resin, isourea, carbonyl diamide dan carbonyldiamine. Senyawa ini
adalah senyawa organik sintesis pertama yang berhasil dibuat dari senyawa
anorganik, yang akhirnya meruntuhkan konsep vitalisme.
Urea terbentuk melalui
proses oksidasi yang terjadi pada hati. Eritrosit atau sel darah merah yang
sudah rusak (120 hari) dirombak menjadi ‘haemo’ dan’globin’. Selanjutnya
‘haemo’ akan diubah menjadi zat warna empedu yaitu bilirubin dan urobilin yang
mengandung urea dan amonia yang akan keluar bersama urin dan feses.
Pertimbangan
Klinis
Nitrogen urea darah berasal
dari penguraian protein, terutama protein yang berasal dari makanan. Laki-laki
memperlihatkan angka rata-rata yang sedikit lebih tinggi daripada perempuan.
Pada orang sehat yang makanannya sering mengandung banyak protein, nitrogen
urea darah biasanya berada dibatas atas normal.
Kadar BUN yang rendah tidak
dianggap abnormal. Hal ini mungkin mencerminkan rendahnya protein dalam makanan
atau ekspansi volume plasma. Kadar BUN yang rendah merupakan temuan penting
pada penyakit hati yang berat yang mengisyaratkan bahwa hati tidak mampu
membentuk urea dari amino dalam sirkulasi.
Kondisi kadar urea yang
tinggi disebut uremia (walaupun dalam bahasa umum uremia sering dianggap
sebagai peningkatan semua zat sisa nitrogenosa). Penyebab yang tersering adalah
gagal ginjal yang menyebabkan gangguan ekskresi.
Azotemia mengacu pada
peningkatan semua senyawa nitrogenosa terberat melekul rendah pada gagal
ginjal. Uremia prarenal berarti peningkatan BUN akibat mekanisme yang bekerja
sebelum filtrasi darah oleh glomerulus.
Mekanisme-mekanisme ini
mencakup penurunan mencolok aliran darah keginjal seperti pada syok, dehidrasi,
atau peningkatan katablisme protein seperti perdarahan masif kedalam saluran
cerna disertai pencernaan hemoglobin dan penyerapannya sebagai protein dalam
makanan.
Uremia pascarenal terjadi
apabila terdapat obtruksi saluran kemih bagian bawah diureter, kandung kemih,
atau uretra yang mencegah ekskresi urine. Urea didalam urine yang tertahan
dapat berdifusi ke dalam aliran darah. Penyebab uremia di ginjal mencakup
penyakit atau toksisitas yang memengaruhi glomelurus dan microvaskularisasi
ginjal atau tubulus ginjal.
Penyebab
uremia
Uremia adalah kondisi di
mana tubuh tidak dapat membuang urea dalam urin sehingga menumpuk dalam darah.
Adanya urea dengan kadar yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan gangguan
pada keping darah. Penyebab utama dari uremia adalah gagal ginjal seperti
nefritis.
Penyebab
uremia yang lazim adalah :
1. Penurunan
aliran darah ke ginjal, seperti:
§ Syok
§ Kehilangan
darah
§ Dehidrasi
2. Peningkatan
katabolisme protein, seperti:
§ Cedera
fisik berat
§ Luka
bakar
§ Hemolisis
§ Perdarahan
kedalam jaringan lunak atau rongga tubuh
§ Demam
3. Gagal ginjal
akut, seperti:
§ Glominuroflitis
§ Hipertensi
maligna
§ Obat atau
logam nefrotoksik
§ Nekrosis
korteks ginjal
4. Penyakit
ginjal kronis, seperti:
§ Glomerulonefritis
§ Pielonefritis
§ Diabetes
melitus
§ Arteriosklerosis
§ Amiloidosis
5. penyakit
tubulus ginjal.
6. Penyakit
kolagen-vaskuler.
7. Pascareal.
8. Obstruksi
uretra oleh batu tumor.
9. Obstruksi
leher kandung kemih atau uretra oleh prospat.
10. Kesalahan
pembedahan.
11. Peradangan.
Demikianlah sedikit
informasi tentang Ureum. Semoga pembahasan artikel di atas mengenai ureum dapat
menambah pengetahuan yang berhubungan dengan penyakit ginjal.
Sumber: www.doktergaul.com
0 komentar:
Post a Comment